Langsung ke konten utama

Postingan

UANG BUKAN SEGALANYA

                         *UANG BUKAN GALANYA*   Aku menangis dalam persembunyian. Perih rasa hati ketika kudengar pertengkaran antara Ayah dan Ibu, hanya menyoalkan tentang Uang. Ayah bertanya. "Mengapa uang cepat sekali habis?" Dan ketika Ibu menjelaskan bahwa, "Memang kebutuhan rumah tangga dan biaya anak sekolah semakin mahal". Namun ayah tetap menyalahkan Ibu. Ayah menjustis bahwa Ibu memang "Boros" Tidak bisa mengatur uang belanja. Perdebatan mereka berlangsung lama, tanpa mereka sadari keberadaanku di dalam kamar yang mendengar semua perdebatan itu. Ayah dan Ibu tidak pernah ingin perdebatan mereka didengar ataupun dilihat oleh anak-anaknya. Aku terus menangis, ada sesak terasa di dada dan ada sesuatu yang mengganjal rasa sakit di tenggorokan, sepertinya aku tak mampu untuk menahan suara tangis yang ingin segera meledak. Aku tak ingin Ayah dan Ibu menyadari keberadaanku, akhirnya aku berfikir untuk keluar melalui jendela kamar. Segera aku berlari
Postingan terbaru
Akan Indah Pada Waktun y a *widwee*pct Aku pernah berpikir mengapa harus kamu? Mengapa tidak orang lain saja? Aku tahu mencintaimu tidaklah mudah mesti melalui banyak ujian kesabaran. Aku tak pernah inginkan rasa ini. Saat kusadari bahwa aku telah jatuh cinta padamu, aku marah, aku benci, aku memberontak, aku protes, aku tidak inginkan rasa ini. Aku sadar bahwa aku bukanlah pribadi yang tangguh, aku tidak bisa lalui ujian-ujian karena mencintamu, aku tidak memiliki hati yang kuat dan aku pun tak mampu sabar setiap saat. Aku lari dari rasa itu. Namun bayangmu mengejarku dan mengikuti kemana aku pergi. Aku berusaha menguburnya di dalam tanah tapi ia malah tumbuh dan berbunga. Aku membuangnya di dasar laut tapi ia menjelma menjadi mutiara berkilau nun indah. Sampai hari itu tiba, di mana aku merasa lelah dan tak berdaya lagi untuk lari dari rasa itu. Semakin aku ingin melupakannya semakin ia muncul dalam ingatan. Akhirnya kubiarkan rasa itu menguasai diriku, kunikmati sa

BEKALI MEREKA

BEKALI MEREKA *lae-lae Beach* "20-11-18" Bagai mana perasaanmu jika kau adalah seorang perempuan yang berusia 26 tahun dan belum menikah kemudian beberapa waktu lalu ada seorang pemuda berusia 14 tahun yang menyatakan cinta dengan berdalih, “Cinta tak pandang umur”?. Mungkin kata-kata itu akan terasa menggelitik dan kamu akan menanggapinya dengan candaan. Yah, seperti aku yang menganggap itu adalah permainan, apa lagi usianya memang dalam masa ingin tahu ini dan itu, ingin coba ini dan itu. Tapi bagai mana jika ia menunjukkan sikap kedewasaannya? Ia be rusaha meyakinkanmu bahwa umur tidak menjadi patokan dalam kedewassaan sikap seseorang. Walaupun begitu aku masih menganggapnya itu adalah suatu usaha baginya belajar menjadi dewasa, apa lagi sekarang ia merasa bahwa dirinya sedang jatuh cinta pada perempuan yang lebih dewasa dari dirinya. Maka, tentunya ia berusaha belajar keras untuk mendewasakan diri walau sesungguhnya ia memang belum dewasa, ia hanya merasa t

my curhat

*KECEWA* Didalam dunia ini aku tak pernah lagi mengenal yang namanya teman yang ada hanya musuh tak satupun yang bisa dipercaya, beribu penghiatan yang kudapatkan dari seorang teman, dia yang telah kuanggap sebagai teman, sahabat sekaligus saudara tetapi telah mengianatiku, kecewa ? iya sangat kecewa, yang mulanya tak kusangka akan seperti ini segala kepercayaanku telah kutumpahkan padanya namun pada akhirnya dia sendiri yang telah menghilangkan rasa kepercayaan pada diriku. Aku telah bercanda ria bagai tak ada beban di hati namun yang sebenarnya aku menyimpan beribu luka yang mendalam. Kekecewaanku sungguh mendalam ,pengianatan yang menghantam ber to-be to-be meyakinkan aku bahwa tak ada seorang teman di dunia ini yang ada hanya   MUSUH * jikalaupun ada yang mendekat dan mengaku sebagai teman atau sahabat bahkan mengaku sebagai saudara akupun tak akan percaya lagi, karena pengkhianatan itu tak akan pernah aku lupa. Pertemanan cukup menjadi pertemanan, semua ada batasnya.  
**SEPIKU** Bisakah aku bercerita kepadamu tentang hari-hariku yang selalu dilanda sepi, tiap waktu mengapa kuselalu merasakan sepi aku bagai telah bersahabat dengan sepi itu,,,  tanpa peduli keramaian yang ada di sekitarku, terkadang aku ingin meninggalkan sepi itu namun sepertinya aku telah nyaman dan merasa damai dengannya.   hidupku seperti lebih berwarna kurasa dibanding ketika kuberada ditengah-tengah keramaian, apakah salah jika separuh hidupku kuhabiskan dengan berteman sepi tanpa harus melibatkan keluarga,sahabat,kekasih dan teman ?? apakah hidupku lebih berarti jika kutinggalkan sepi itu ?? kini aku berteman dengan sepi, aku telah menyatu dengan sepi, aku bahkan lupa cara bahagia di tengah keramaian karena keramaian yang kuraih sekarang melebihi dari apa yang kubayangkan slama ini. Hal ini sungguh membuatku nyaman dan rasanya aku sulit untuk meninggalkannya mungkin saja ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang mampu membuatku nyaman , sulit rasanya terlepas dari
**KITA TAK BERJODOH** Mulanya kuanggap permainan semata, bukti-bukti tak membuatku percaya, foto-foto mesra dan telepon seorang perempuan yang seringkali mengusik keseharianku sedikitpun tak membuatku cemburu,  karena semua masih tetap kuanggap sebagai permainanmu untuk mengujiku. Tetapi hari demi hari perempuan itupun tetap saja mengusik kehidupanku dengan telepon dan sms-sms yang masuk dihandphoneku....ditambah status-status di sosmed yang semakin mesra dipandanganku membuat hatiku malah semakin teriris yang mulanya kuanggap biasa-biasa saja namun ternyata engkaupun sama memamerkan kemesraanmu, Entah itu foto lama atau hanya rekayasamu saja memasang foto layaknya suami istri beserta anak-anakmu yang semakin membuat hatiku tercabik-cabik.....beberapa menit kupandangi upload-tan” yang di unggah beberapa menit yang lalu   itu,   tak menyangka air matakupun jatuh membasahi layar touchscreen handphoneq. Dalam hatiku cukup berkata “Benarkah ini yang kulihat sekarang??? “Seperti